Sunday, August 14, 2011

Museum Tsunami Aceh

     

         Museum Tsunami Aceh terletak di Jalan Sultan Iskandar Muda, dekat lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh. Bangunan ini didirikan untuk mengenang peristiwa gempa 8,9 SR yang menyebabkan gelombang air laut pasang dahsyat ,Tsunami, pada 26 Desember 2004 yang menimpa kota Banda Aceh dan sekitarnya yang menelan korban lebih dari 200.000 jiwa.

       

           Bangunan yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono pada 23 Februari 2009 ini dibangun atas prakarsa beberapa lembaga diantaranya Kementerian ESDM melalui Badan Geologi sebagai penyandang anggaran perencanaan, studi isi dan penyediaan koleksi museum serta pedoman pengelolaan museum, Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) NAD-Nias sebagai penyandang anggaran bangunan, Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)sebagai penyedia lahan dan pengelola museum, Pemerintah Kotamadya Banda Aceh sebagai penyedia sarana dan prasarana lingkungan museum, serta Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)cabang NAD yang membantu penyelenggaraan sayembara prarencana museum. 

salah satu sisi bangunan museum menuju pintu masuk
        Bangunan museum ini terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai dasar. pada lantai satu pengunjung akan menjumpai ruangan terbuka yang terdapat kolam untuk bersantai. pada lantai dua pengunjung akan mendapati lobby dengan beberapa set kursi, TV dan ada miniatur bangunan Museum Tsunami Aceh. Lantai 3 atau lantai terakhir berisi media-media pembelajaran (edukasi) berupa perpustakaan, ruang alat peraga rancangan tahan gempa, ruang 4D (empat dimensi), dan souvenir shop. 

Lorong Tsunami, lorong gelap dengan dinding dialiri air menggambarkan suasana mencekam ketika Tsunami

memoriam hall berisi galeri foto2 keadaan Tsunami di Aceh

Segelintir nama dari ratusan ribu korban yang diidentifikasi di dalam Chamber of Blessing

jembatan perdamaian yang melambangkan perdamaian konflik aceh




bangkai helikopter polisi yang terkena Tsunami

tulisan kata "damai" dalam berbagai bahasa negara donor

suasana di lantai dasar museum, terdapat prasasti batu bulat bertuliskan nama2 negara donor
Namun sepertinya pembangunan museum ini belum rampung 100 %, ada beberapa bagian seperti atap yang akan dimanfaatkan sebagai ruangan terbuka dan taman belum selesai. Museum dibuka untuk pengunjung pada hari senin-kamis dan sabtu-minggu pukul 09.00-12.00 dan 14.00-16.30, sedangkan untuk hari jumat museum tutup dan bagi pengunjung tidak dibebankan biaya apapun.

No comments:

Post a Comment

Do me a favor, leave comment